Mahasiswa Program MAH Poltekpar Bali Berhasil Ciptakan Sistem Informasi Akuntansi, Kemenparekraf Berikan Apresiasi

Seminar hasil aplikasi manajemen Program Studi Manajemen Akuntansi Hospitality (MAH) Politeknik Pariwisata (Poltekpar). (Foto: Dok. kemenparekraf.go.id).

Barometertimes.com- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi mahasiswa Program Studi Manajemen Akuntansi Hospitality (MAH) Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali yang telah berhasil menciptakan sistem informasi akuntansi untuk pengelolaan desa wisata.

 

“SDM yang unggul dan berkualitas serta dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia merupakan kunci utama mewujudkan pemulihan ekonomi kita,” kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan, dikutip dilaman kemenparekraf.go.id, Selasa 05/04/2022.

 

Sandiaga mengatakan bahwa desa wisata menjadi prioritas pihaknya dalam menghadirkan pariwisata yang berkualitas, berkelas dunia, dan berkelanjutan lingkungan. Menurutnya, Poltekpar sudah menunjukan komitmennya dalam menghasilkan SDM pariwisata yang memiliki kemampuan dan kompetensi terbaik.

 

Selain itu, Sandiaga juga menyampaikan kalau sistem informasi akuntansi tersebut sudah di aplikasikan di Desa Wisata Pinge, Kabupaten Tabanan dan Desa Wisata Taro, Kabupaten Gianyar. Pengaplikasiannya kata dia, dikemas dalam pelaksanaan Program Aplikasi Manajemen.

 

Sandiaga menjelaskan alasan pihaknya memilih Desa Wisata Pinge untuk mengaplikasikan sistem informasi akuntansi tersebut. Menurutnya, karena desa itu resmi berbadan hukum (SK Bupati Tabanan Nomor 337 Tahun 2004).

 

Pengaplikasiannya juga kata dia, dilakukan oleh mahasiswa Prodi MAH kelas A 2018. Namun ketika dilakukan pengaplikasian kata Sandiaga, para mahasiswa mengidentifikasi sistem informasi akuntansi desa wisata yang masih belum sesuai standar.

 

Kemudian untuk Desa Wisata Taro tambah Sandiaga, juga dilakukan oleh mahasiswa Prodi MAH kelas B 2018. Menurutnya, mahasiswa Prodi MAH kelas B 2018 menemukan bahwa dalam pengelolaannya Desa Wisata Taro masih belum efektif dalam hal pencatatan keuangan sehingga rentan terjadi kecurangan (fraud).

 

Oleh karena itu kata dia, mahasiswa Prodi MAH Kelas B 2018 mengembangkan sebuah sistem informasi akuntansi penjualan digital/Point of Sales for Transactions (POST) berbasis website di Desa Wisata Taro.


 

Sandiaga berharap, program itu dapat menghadirkan transparansi keuangan dan memperkuat kapasitas perangkat Desa Wisata Taro dalam mengontrol serta mengatur pendapatan Desa Wisata Taro dari objek wisata dan homestay.

 

“Diharapkan mahasiswa Poltekpar Bali nantinya juga dapat menjadi solusi sebagai kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu untuk kebangkitan ekonomi dan memberikan solusi terhadap permasalahan lapangan pekerjaan,” harap Sandiaga. (Red).

 

Dalam kesempatan itu, Direktur Poltekpar Bali, Ida Bagus Putu Puja menyampaikan bahwa pelaksanaan APM (program aplikasi manajemen) merupakan salah satu program yang bertujuan membantu desa wisata dan mahasiswa dalam menerapkan ilmu atau teori yang diterima di dalam kelas.

 

“Saya harapkan Desa Wisata Pinge dan Desa Wisata Taro dapat merasakan manfaat dari hasil produk APM, utamanya Prodi MAH Kelas A dan B 2018 karena hal ini juga merupakan pembuktian bagi mahasiswa dalam penerapan ilmu pengetahuan yang diterima di kelas," ujar Putu Puja. (Red).


BACA JUGA

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama