Barometertimes.com - Guru Besar Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto turut memberikan komentar terkait serangan militer yang dilakukan Rusia kepada Ukraina. Menurutnya hal itu dapat memicu terjadinya Perang Dunia III.
“Ini akan memicu perang dunia ketiga. Apalagi, ini sebuah negara yang mempunyai senjata nuklir. Demikian juga negara Barat juga punya senjata nuklir seperti Amerika, Inggris, Perancis,” ujar Hikmahanto, dikutip Bisnis, Jumat 02/03/2022
Dia menambahkan, jika yang berperang Rusia dan Ukraina mungkin dampaknya tidak terlalu signifikan. Mungkin saja harga minyak akan tinggi. Suplai dari luar negeri akan meningkat dan harus diantisipasi pemerintah peningkatan harga-harga ini.
Hikmahanto membeberkan bahwa negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat melakukan berbagai upaya dengan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia. “Namun, sanksi tersebut tidak akan efektif,” kata Hikmahanto.
Menurutnya, sanksi ekonomi baru akan terasa di level masyarakat Rusia dan para elite dalam waktu 6 bulan bahkan satu tahun ke depan. “Rusia haruslah dibedakan dengan dua negara lain yakni Korea Utara dan Iran yang masih amat bergantung pada negara lain. Rusia akan dibantu oleh sekutu-sekutunya, bahkan oleh China yang melihat potensi keuntungan secara finansial,” ujarnya.
Dia pun meminta kepada Presiden karena beliau adalah presiden G20 saat ini untuk menyerukan masalah ini dibawa ke Majelis Umum PBB.
“Jadi jangan Cuma di Dewan Keamanan PBB mengingat Rusia memiliki hak veto disitu,” sambungnya.
Jika perang dunia ketiga ini terjadi, menurut Hikmahanto, Indonesia akan menghadapi konsekuensi yang luar biasa. Pasalnya kata dia, perang itu sudah menggunakan senjata nuklir dan menyebabkan dunia akan musnah.
“Makanya dalam konteks itu Indonesia sebagai negara Presidensi G20 dan berada dalam gerakan non blok harus mempunyai upaya-upaya dan solusi,” tutur Hikmahanto.
Hikmahanto memohon kepada pemerintah memerintahkan kepada Ibu Menteri Luar Negeri untuk melakukan apa yang disebut shuttle doplomasi dan harus pergi ke majelis umum PBB untuk mengagendakan ini sebagai masalah darurat bagi peradaban manusia.
“Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia,” kata Jokowi melalui akun Twitternya. (Red).
Posting Komentar